Jumat, 04 Desember 2020

Selamat tinggal, sayang

Selamat Tinggal, Sayang

Aditya Nur Widi Hajizah

 

Halo, selamat malam.

Bisakah kamu segera pergi dari pikiranku? Ya, ini adalah paksaan! Aku akan tetap memaksa bayanganmu agar segera enyah dari seluruh kegiatanku. Sebenarnya apa yang sudah kamu perbuat padaku hingga aku merasa sulit untuk melupakan kisah ini? Aku lelah mengurung diri sendiri dan bahkan memboikot bahwa aku adalah perempuan paling sial di dunia ini.

Lihatlah! Kamu yang sungguh baik hati dan punya etika yang baik. Sampai pada akhirnya kamu pergi tanpa memberi seuntai kata perpisahan kepadaku. Pergi, bagai ditelan bumi..

Tidakkah kamu berfikir? Sudah dua tahun tiga bulan kita bersama. Saling memberi dukungan satu sama lain. Juga berusaha tetap ada dalam situasi apapun. Aku menerima mu apa adanya. Tanpa pernah sekalipun memandang kekurangan mu. Memberikan pertolongan ketika kamu membutuhkan aku, mendukung semua keputusanmu demi meraih impianmu. Tapi balasanmu padaku sungguh teramat kejam. Kamu lebih memilih dia yang punya segalanya. Dia, yang beberapa hari lalu telah berhasil merebut hatimu. Pergi meninggalkan aku sendiri. Tanpa kata, dan tanpa suara..

Tidak. Aku tidak marah. Justru aku berterimakasih pada perempuan baik hati itu. Dia telah membantuku membuka mata dan akhirnya aku bisa melihat dengan jelas. Kamu bukan laki laki yang pantas untuk mendapatkan kesetiaan ku. Bahkan, aku tak sudi jika setetes air mata jatuh untuk menangisi laki laki sepertimu..

Aku tak akan mengutukmu. Aku juga tidak akan memaki. Justru aku persembahkan doa terbaikku untukmu. Agar senantiasa diberikan kebahagiaan, langgeng bersama dia hingga kamu bisa menghabiskan waktu senjamu bersamanya dihamparan pasir putih pantai seperti salah satu impianmu dulu saat bersamaku. Tak ketinggalan, aku juga berdoa agar akulah perempuan terakhir yang pernah kau patahkan hatinya.

Kamu sungguh beruntung, karena aku dengan besar hati merelakan kepergianmu. Tidak lagi memintamu untuk tetap singgah menemaniku. Iya, aku tidak lagi egois dan keras kepala. Ini semua karena kamu yang telah berhasil mengajarkan aku tentang arti keikhlasan. Jadi, aku tidak akan menangisi kepergianmu lagi.

Selamat tinggal, sayang..

Blitar, 23 April 2020


Hohoho, hari ini bukan puisi seperti minggu-minggu sebelumnya. Ada yang tahu senandika? Yaa itu di atas adalah salah satu cotoh senandika yang random aku buat pas challenge di salah satu grup kepenulisan yang saat itu aku ikuti. Mau baca contoh senandika yang pernah aku buat? Boleh banget nih mampir di wattpad ku. (Promosi bentar hehe)

https://www.wattpad.com/story/222336749-jarak-kata 

Baca-baca aja dulu, siapa tahu suka ❤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar