Selamat Tinggal, Sayang
Aditya Nur Widi Hajizah
Halo, selamat
malam.
Bisakah kamu
segera pergi dari pikiranku? Ya, ini adalah paksaan! Aku akan tetap memaksa
bayanganmu agar segera enyah dari seluruh kegiatanku. Sebenarnya apa yang sudah
kamu perbuat padaku hingga aku merasa sulit untuk melupakan kisah ini? Aku
lelah mengurung diri sendiri dan bahkan memboikot bahwa aku adalah perempuan
paling sial di dunia ini.
Lihatlah! Kamu
yang sungguh baik hati dan punya etika yang baik. Sampai pada akhirnya kamu
pergi tanpa memberi seuntai kata perpisahan kepadaku. Pergi, bagai ditelan
bumi..
Tidakkah kamu
berfikir? Sudah dua tahun tiga bulan kita bersama. Saling memberi dukungan satu
sama lain. Juga berusaha tetap ada dalam situasi apapun. Aku menerima mu apa
adanya. Tanpa pernah sekalipun memandang kekurangan mu. Memberikan pertolongan
ketika kamu membutuhkan aku, mendukung semua keputusanmu demi meraih impianmu. Tapi
balasanmu padaku sungguh teramat kejam. Kamu lebih memilih dia yang punya
segalanya. Dia, yang beberapa hari lalu telah berhasil merebut hatimu. Pergi
meninggalkan aku sendiri. Tanpa kata, dan tanpa suara..
Tidak. Aku tidak
marah. Justru aku berterimakasih pada perempuan baik hati itu. Dia telah
membantuku membuka mata dan akhirnya aku bisa melihat dengan jelas. Kamu bukan
laki laki yang pantas untuk mendapatkan kesetiaan ku. Bahkan, aku tak sudi jika
setetes air mata jatuh untuk menangisi laki laki sepertimu..
Aku tak akan
mengutukmu. Aku juga tidak akan memaki. Justru aku persembahkan doa terbaikku
untukmu. Agar senantiasa diberikan kebahagiaan, langgeng bersama dia hingga
kamu bisa menghabiskan waktu senjamu bersamanya dihamparan pasir putih pantai
seperti salah satu impianmu dulu saat bersamaku. Tak ketinggalan, aku juga
berdoa agar akulah perempuan terakhir yang pernah kau patahkan hatinya.
Kamu sungguh
beruntung, karena aku dengan besar hati merelakan kepergianmu. Tidak lagi
memintamu untuk tetap singgah menemaniku. Iya, aku tidak lagi egois dan keras
kepala. Ini semua karena kamu yang telah berhasil mengajarkan aku tentang arti
keikhlasan. Jadi, aku tidak akan menangisi kepergianmu lagi.
Selamat tinggal, sayang..
Blitar, 23 April 2020
Hohoho, hari ini bukan puisi seperti minggu-minggu sebelumnya. Ada yang tahu senandika? Yaa itu di atas adalah salah satu cotoh senandika yang random aku buat pas challenge di salah satu grup kepenulisan yang saat itu aku ikuti. Mau baca contoh senandika yang pernah aku buat? Boleh banget nih mampir di wattpad ku. (Promosi bentar hehe)
https://www.wattpad.com/story/222336749-jarak-kata
Baca-baca aja dulu, siapa tahu suka ❤